Thrifting
Jangan takut ketinggalan trend fashion, meskipun keadaan sedang pandemic, Thrifting adalah solusinya
Dalam kondisi pandemic ini, masyarakat masih bisa mengikuti apa yang lagi trend diluar sana, meskipun ekonomi yang pas-pasan. Thrifting atau mencari pakaian bekas adalah jawaban dari permasalahan masyarakat yang tidak mau kelwatan trend namun keterbatasan ekonomi. Thrifting atau orang yang memainkannya disebut thrifer adalah sebuah pasar baik secara langsung atau online yang dimana barang jualannya adalah bekas atau second. Pakaian bekas yang dijualpun bukan sembarang pakaian yang sudah lusuh atau tidak layak pakai, tapi pakaian yang bagus, masih layak pakai, sampai masih kelihatan seperti baru. Tidak hanya seperti itu, pakaian yang mempunyai branded terkenal pun juga ada di thrifting. Kategori pakaianya pun beragam, dari mulai casual, vintage, outdoor, cardigan, dll.
Sasaran pasar thrifting adalah anak muda, karena anak muda yang tidak mau terlewat trend fashion meskipun terbatas oleh ekonomi, harga yang ditawarkan pun sangat jauh dari harga baru yang ditawarkan langsung dari store aslinya. Anak muda ini selain menjadi thrifer saja, mereka juga bisa turut andi menjadi penjual pakaian bekas, barangnya bisa dari pakaian pribadi yang sudah menumpuk karena udah lama tidak dipakai, atau pakaian yang sudah mengecil, ini bisa menjadi modal awal untuk nantinya jika terjun ke dunia thrifting, bisa juga dengan membeli barang ball-an atau borongan untuk nanti disortir unuk dijual lagi.
Untuk pemasaran sekarang dengan kecanggihan teknologi, tidak perlu lagi dating dan mencari barang secara langsung ke pasar thrift, para penjual pakaian bekas ini juga mereka memasarkan barangnya di social media, dari mulai facebook, Instagram,marketplace atau e-commerce lainnya.
Read more info "Jangan takut ketinggalan trend fashion, meskipun keadaan sedang pandemic, Thrifting adalah solusinya" on the next page :
Editor :LUKMANUL HAKIM