Ikan Pindang
Cukanggenteng sebuah Desa jauh dari Laut yang menjadi Sentra Ikan yang Melegenda
Cukanggenteng, sebuah Desa jauh dari laut, tapi menjadi Sentra Ikan yang Melegenda
Siapa yang tidak kenal ikan pindang ? atau siapa yang belum pernah makan ikan pindang ? Pastinya kalian tahu apa itu ikan pindang meskipun ada yang belum pernah makan ikan pindang.
Ikan pindang merupakan olahan ikan yang diproses secara di sederhanakan dengan kombinasi perebusan atau pengasapan dan pengeraman, sebelumya ikan dibersihkan dan diberi bumbu yang sudah diracik kemudian baru diasapi agar dapat tahan lama, bisa disebut juga sebagai metode pengawetan ikan.
Jenis ikan yang bisa di pindang juga tidak sedikit dan cukup banyak, namun jenis ikan yang sering dijumpai dalam bentuk olahan pindang adalah ikan tongkol atau ikan bandeng.
Salah satu desa yang menjadi sentra pindang bandeng yaitu Desa.Cukanggenteng Kec.PasirJambu Kab.Bandung meskipun berada di dataraan tinggi yang jauh dari laut, desa ini malah menjadi sentra ikan pindang. Ibu Mastin salah satu warga yang berprofesi sebagai penjual dan produksi ikan pindang, sudah menjalankan profesi tersebut secara turun temurun dari nenek moyangnya. Ikan yang didapatkan untuk diolah menjadi ikan pindang yaitu dari pasar induk caringin. Jenis ikan yang selalu dipindang yaitu ikan tongkol, tak jarang pula ikan mas untuk kemudian di pindang.
Ikan yang sudah didapatkan selanjutnya diolah sendiri, dari mulai membersihkan ikan, meracik bumbu, dan proses pengolahan pindang dilakukan dengan sendiri, waktu proses pembuatan pindang yaitu selama 4-5 jam. Tidak hanya memproduksi saja, ikan pindang yang sudah jadi dijual pada masyarakat yang tentunya bukan masyarakat tempat ia tinggal, tapi jauh dari itu dengan jarak waktu satu jam perjalan dengan transportasi umum, karena untuk didaerahnya atau daerah yang dekat tepat tinggal sudah ada penjual ikan pindang yang lainnya.
Ikan yang biasa dibawa untuk nantinya dijual sebanyak 10kg, menjualnyapun tidak dengan cara dijajakan, tetapi dengan mendatangi rumah atau dari pintu ke pintu, karena sudah lama menjadi penjual ikan pindang, ibu Mastin tidak kesusahan lagi dalam menjualnya karena sudah ada masyarakat langganan, dengan berangkat dari rumah jam 6 pagi biasanya jam 9 sampai jam 10, ikan pindang yang dibawa dengan di gendong sudah habis menyisakan panci besar yang kosong.
Ikan pindang yang sudah jadi tentunya bisa dimakan secara langsung karena sebelumnya udah matang dan bisa juga diolah lagi dengan di goreng atau dikasih bumbu sesuai selera, disajikan sebagai pendamping nasi panas sangat cocok sekali.
Read more info "Cukanggenteng sebuah Desa jauh dari Laut yang menjadi Sentra Ikan yang Melegenda" on the next page :
Editor :LUKMANUL HAKIM